Kamis, 22 Desember 2016

Efek monopoli terhadap kesejahteraan masyarakat

PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN MONOPOLI

Monopoli Secara etimologi, monopoli berasal dari bahasa Yunani, yaitu “monos”, yang artinya satu atau sendiri, dan “polein” yang artinya menjual atau penjual. Berdasarkan etimologi monopoli tersebut dapat diartikan bahwa monopoli adalah kondisi dimana hanya ada satu penjual yang menawarkan suatu barang dan jasa tertentu.
Monopoli terbentuk jika hanya ada satu pelaku mempunyai control eksklusif terhadap pasokan barang dan jasa di suatu pasar, dan dengan demikian juga terhadap penentuan harganya.

Ciri-ciri Pasar Monopoli
·         Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
·         Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
·         Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry
·         Dapat mempengaruhi penentuan harga
·         Promosi iklan kurang diperhatikan

 Faktor-faktor yang Menimbulkan Monopoli :
-     Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
-    Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economics of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
-    Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.[1]



 Keseimbangan Perusahaan
1.      Keseimbangan Jangka Pendek
Sebagaimana halnya perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan monopoli juga harus menyamakan MR dengan MC agar mencapai laba maksimum.
2.      Keseimbangan Jangka Panjang
Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan keseimbangan jangka panjang, selama dalam jangka pendek memperoleh laba maksimun. Dalam pasar persaingan sempurna, laba supernormal akan menarik perusahaan lain untuk masuk ke dalam industry sehingga dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal. Hal tersebut tidak berlaku dalam pasar monopoli. Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu menikmati laba supernormal, baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Perusahaan monopoli hanya akan kehilangan laba supernormal jangka panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya monopolinya. Hal tersebut dapat saja terjadi, terutama jika perusahaan lalai melakukan riset dan pengembangan untuk memperoleh tekhnologi yang meningkatkan efisiensi produksi.
Akibatnya posisi perusahaan tergantikan oleh perusahaan lain yang mampu menghasilkan atau memanfaatkan teknologi produksi yang lebih efisien. Keseimbangan jangka panjang akan menjadi masalah bila dalam jangka pendek perusahaan mengalami kerugian.[2]

B.   Monopoli dalam Islam
Ajaran Islam membolehkan praktik monopoli yang dilakukan oleh negara, dengan syarat hanya terbatas pada bidang-bidang strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Manusia berserikat dalam tiga hal: air, api, dan padang rumput". Ke depan, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengelola investasi yang diharapkan dapat mengembangkan perekonomian nasional.

Langkah strategis
- perlunya penguatan karakter bangsa yang memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat terhadap kemampuan dirinya, memiliki keberpihakan kuat terhadap kepentingan masyarakat terutama kaum dhuafa, dan mempunyai etos kerja yang kuat dan produktif.
 - memanfaatkan secara optimal instrumen-instrumen ekonomi alternatif, yaitu instrumen ekonomi Islam, seperti sukuk dan zakat. Membangun kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan potensi dan instrumen ekonomi dalam negeri, harus terus-menerus dilakukan, karena tidak mungkin kemajuan akan dicapai dengan mengandalkan bantuan asing semata-mata. Sukuk dapat dijadikan sebagai pintu masuk investasi yang diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjamin keseimbangan sektor moneter dan sektor riil. Zakat dapat digunakan dalam upaya memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan kaum dhuafa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Kalian akan diberi pertolongan dan diberi rezeki dengan sebab (menolong) kaum dhuafa di antara kalian...". Pemanfaatan zakat jauh lebih baik daripada mengandalkan utang luar negeri, termasuk utang dari badan-badan dunia seperti Bank Dunia yang terkadang menjerumuskan.
-  konsistensi penegakan hukum. Pemerintah dan lembaga peradilan tidak boleh ragu-ragu di dalam menegakkan hukum, apalagi tunduk terhadap desakan negara-negara luar. Pemerintah harus memiliki keyakinan bahwa rakyat akan selalu mendukung jika pemerintah konsisten menegakkan hukum tanpa pandang bulu, meskipun pada akhirnya harus berhadapan dengan kekuatan dan tekanan asing. [3]


C. EFEK/DAMPAK MONOPOLI DALAM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DAMPAK POSITIF :

  1. Monopoli dapat memaksimalkan efisiensi pengelolaan sumber daya Ekonomi tertentu. Apabila sumber daya alam minyak bumi dikelola oleh salah satu unit usaha tunggal yang besar, maka ada kemungkinan bahwa biaya-biaya tertentu akan bisa dihindari.

  2. Monopoli juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen dalam industri tertentu. Dalam bidang usaha pelayanan telekomunikasi, misalnya, para pengguna jasa akan bisa saling berhubungan tanpa kesulitan karena hubungan itu difasilitasi oleh satu perusahaan yang memiliki basis teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh semua konsumen. Hal ini mungkin saja tidak terjadi jika usaha pelayanan telekomunikasi dibuka bagi persaingan. Dalam hal terjadi persaingan, ada kemungkinan perusahaan- perusahaan yang saling bersaing itu mengembangkan sendiri teknologi mereka bagi konsumen mereka sendiri. Dengan demikian, ada kemungkinan mereka memiliki basis teknologi yang saling berbeda yang akan menyulitkan konsumen perusahaan yang satu untuk berhubungan dengan konsumen perusahaan lainnya.

  3. Monopoli bisa menghindarkan duplikasi fasilitas umum. Adakalanya bidang usaha tertentu akan lebih efisien bagi publik apabila dikelola hanya oleh satu perusahaan. Jika distribusi air minum diberikan pada lebih dari satu perusahaan yang saling bersaing, yang mungkin terjadi adalah bahwa mereka akan membangun sendiri instalasi (penampungan, pipa-pipa) air minum  mereka. Dari sisi kepentingan publik, duplikasi fasilitas air minum itu bisa dianggap sebagai sesuatuyang kurang efisien.

  4. Dari sisi produsen, monopoli bisa menghindarkan biaya iklan serta biaya diferensiasi. Jika terjadi persaingan, setiap perusahaan yang bersaing akan saling mencoba merebut konsumen dengan banyak cara, iklan tampaknya menjadi cara yang cukup penting untuk menjangkau konsumen. Setiap perusahaan juga akan berkecenderungan untuk membuat produk mereka bisa dibedakan dari produk perusahaan lain. Dalam hal terjadi monopoli, kedua macam biaya tersebut tidak relevan. Dalam pasar monopoli, perusahaan akan selalu berada pada pihak yang lebih dibutuhkan oleh konsumen. Perusahaan tidak perlu bersusah-susah mendapatkan konsumen melalui iklan maupun diferensiasi produk.

  5. Dalam monopoli, biaya kontraktual bisa dihindarkan. Persaingan membuat kekuatan ekonomi tersebar (dispersed). Dengan demikian,maka para pelaku ekonomi akan memiliki kekuatan relatif yang tidak jauh berbeda. Konsekuensinya, jika mereka akan saling bertransaksi waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menjadi lebih besar. Kondisi ini tidak dijumpai dalam kondisi monopoli di mana peluang untuk bernegosiasi tidak terlalu besar

  6. Monopoli bisa digunakan sebagai sarana untuk melindungi sumber daya tertentu yang penting bagi masyarakat luas dari eksploitasi yang semata-mata bersifat “profit-motive”.[4]


DAMPAK NEGATIF
  1. Monopoli membuat konsumen tidak mempunyai kebebasan memilih produk sesuai dengan kehendak dan keinginan mereka. Jika penawaran sepenuhnya dikuasai oleh seorang produsen, secara praktis para konsumen tidak punya pilihan lain. Dengan kata lain, mau tidak mau konsumen harus menggunakan produk satu-satunya itu.

  2. Monopoli  membuat  posisi  konsumen  menjadi  rentan  di  hadapan produsen. Ketika produsen menempati posisi sebagai pihak yang lebih dibutuhkan daripada konsumen, terbuka peluang besar bagi produsen untuk merugikan konsumen melalui penyalahgunaan posisi monopolistiknya. Antara lain, menjadi bisa menentukan harga secara sepihak, secara menyimpang dari biaya produksi riil.

  3. Monopoli juga berpotensi menghambat inovasi teknologi dan proses  produksi. Dalam keadaan tidak ada pesaing, produsen lantas tidak memiliki motivasi yang cukup besar untuk mencari dan mengembangkan teknologi dan proses produksi baru. Akibatnya, inovasi teknologi dan proses produksi akan mengalami stagnasi.

4.      Berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen. Pada pasar monopoli terdapat kemungkinan berlakunya keadaan berikut : harga akan lebih tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam pasar persaingan sempurna. Berdasarkan kepada kemungkinan ini, monopoli dapat menimbulkan akibat yang buruk terhadap kesejahteraan masyarakat dan distribusi pendapatan menjadi lebih tidak merata. Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal, dan ini akan dinikmati oleh pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Mereka pada umumnya terdiri dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah. Para pekerja, yang juga merupakan konsumen adalah golongan yang relative miskin, tidak akan memperoleh sesuatu apa pun dari keuntungan yang lebih tinggi dari keuntungan normal tersebut.

5.      Produksi tidak berjalan secara efisien, karena perusahaan mempunyai dorongan untuk mengurangi suplai pasar guna mendapatkan harga yang lebih tinggi. Tingkat produksi yang dihasilkan para monopolis senantiasa akan lebih rendah dibandingkan dengan jika pasar berjalan secara sempurna. [5]

DAMPAK DARI SISTEM EKONOMI PASAR MONOPOLI TERHADAP KONDISI PEREKONOMIAN NASIONAL

1. Sistem monopoli pasar cendrung menciptakan lobby-lobby terhadap pemerintah agar pihak pengusaha teteap dapat menguasai sumber daya produksi. Ada biaya yang lain yang bersifat tidak produktif untuk menjaga kekuatan monopoli tersebut, lobbying atau biaya legal lainnya untuk menghindar dari peraturan pemerintah. Biaya lain itu meliputi biaya lobby untuk memenuhi kapasitas produksi industri, meskipun kenyataannya tidak pernah direalisasikan. Dengan kapasitas produksi yang seakan-akan sudah penuh akan timbul image pasar yang bersangkutan sudah jenuh, sehingga menjadi ancaman bagi new entrants.

2.Memburuknya kondisi makro ekonomi nasional dipengaruhi oleh pendapatan nasional yang diperoleh dari tingkat konsumsi, investasi dan yang lain nya. Dengan ada nya distribusi pendapatan yang tidak merata dan berkurang nya kesejahteraan masyarakat, maka akan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat dan juga investasi yang menurun sehingga pendapatan nasional berkurang dan menyebabkan buruknya kondisi makro nasional .
3. Sistem monopoli cendrung membuat perilaku yang kurang produktif, tetapi mendatangkan keuntungan besar terhadap perushaan, monopoli juga dapat dapat mengalihkan faktor produksi yang sangat diperlukan bagi pembangunan (seperti misalnya sumber daya manusia uang berkualitas tinggi) dari kegiatan-kegiatan produktif kepada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif (unproductive rent seeking activity). Jika perilaku tidak produktif ini mendominasi pelaku-pelaku ekonomi, maka perhatian mereka tidak akan dicurahkan pada kegiatan yang dapat meningkatkan produktifitas, melainkan dicurahkan pada kegiatan yang tidak produktif.[6]



















KESIMPULAN
Monopoli adalah penguasaan pasar oleh satu perusahaan atau kelompok perusahaan besar, dimana terdapat hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk. Dimana monopoli dapat ditimbulkan oleh faktor teknis dan legalitas. Secara jangka pendek monopolis pada umumnya mendapatkan keuntungan, namun bukan berarti monopolis tidak dapat menderita kerugian. Dalam jangka panjang, monopolis tidak mendapatkan keuntungan, sebab dengan adanya hambatan masuk, monopolis dapat menjaga keuntungan yang didapatkan.
Efeknya pada masyarakat adalah memaksimalkan efisiensi pengelolaan sumber daya Ekonomi tertentu,Monopoli juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Adapun dampak negatif dari monopoli yaitu Monopoli membuat konsumen tidak mempunyai kebebasan memilih produk sesuai dengan kehendak dan keinginan mereka, Monopoli  membuat  posisi  konsumen  menjadi  rentan  di  hadapan produsen.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar